Monday, December 31, 2012

Boroco : Tanaman mencegah, mengatasi Hipertensi

Boroco (Celosia argentea Linn.)


Sinonim : Celosia linearis, Sweet. Celosia magaritacea, Linn.

Familia : Amaranthaceae

Uraian :

Tumbuh tegak, tinggi 30 - 100 cm. Tumbuh liar di sisi jalan, pinggir selokan, tanah lapang yang terlantar. Batang bulat dengan alur kasar memanjang, bercabang banyak, warna hijau atau merah. Daun ada yang wama hijau dan ada yang warna merah, bentuk bulat telur memanjang, ujung lancip, pinggir bergerigi halus hampir rata. Bunga bentuk bulir panjang 3 10 cm, warna merah muda/ungu, biji hitam agak cerah, bunga tumbuh di ujung-ujung cabang. Nama Lokal : Bayam ekor belanda, Bayam kucing, Kuntha, Baya kasubiki; Qing xiang zi (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Radang mata, Hipertensi, Muntah darah, Keputihan, Disentri; Obat cuci mata, Infeksi saluran kencing;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Biji, bunga dan seluruh tanaman, keringkan di bawah sinar matahari untuk disimpan.

KEGUNAAN:

Biji :
- Infeksi mata = mata merah (Acute conjunctivitis).
- Radang kornea mata (Keratitis)
- Infeksi dalam mata (Chronic uveitis)
- Tekanan darah tinggi (Hipertensi).

Bunga :
- Muntah darah (Hematemesis)
- Keputihan (Leucorrhoe)
- Obat cuci mata.

Seluruh tumbuhan :
- Buang air besar lendir dan darah (Disentri)
- Infeksi saluran kencing (Urinary tract. infection)

PEMAKAIAN:

Biji : 10 - 30 gram bunga : 30 - 60 gram. ... direbus.
Seluruh tumbuhan : 30 - 60 gram.

CARA PEMAKAIAN:

1. Keratitis: Biji boroco 15 gram, hati ayam secukupnya direbus, dimakan.

2. Hipertensi: Biji boroco 30 gram, 1 gelas air rebus menjadi 1/2 gelas air, dibagi menjadi 2 (dua) kali minum.

3. Muntah darah: Bunga boroco segar 30 - 60 gram ditambah daging secukupnya rebus menjadi soup, makan.

4. Sebagai obat luar: Bunga direbus, airnya untuk cuci mata (setelah disaring dengan kertas saring/kapas).

5. Keputihan: 60 gram bunga ditambah 60 gram daging, direbus, minum air dan dagingnya.

PERHATIAN : CONTRA INDIKASI pada tekanan bola mata yang meninggi (Glaucoma). 

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

Rasa pahit, sejuk, pengobatan radang mata dan tekanan darah tinggi (Hipertensi).

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Jombang : Tanaman mengatasi , mencegah Hipertensi

Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wiggers)


Sinonim : T. mongolicum Hand.-Mazz., T. officinale Wigg., T. ceratophyllum DC, T. corniculatum DC, T. dens-lionis Desf., T. sinense DC, Leontodon taraxacum L., L. taraxacum.

Familia : compositae (asteraceae). 

Tanaman Jombang sangat berkasiat untuk mengatasi , maupun mencegah Hipertensi. Untuk penggunaan yang tepat mari kita lihat disini .

Jamur-kayu : Tanaman mencegah, mengatasi Hipertensi

Jamur Kayu (Ganoderma lucidum (Leyss.ex Fr.) Karst.)


Sinonim :

Familia : Polyporaceae

Uraian :

Tumbuh saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi berombak atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah keunguan, mengkilat seperti lak. Berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan himenofora baru.

Nama Lokal : Supa sinduk (Sunda).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Sukar tidur (Insomnia), pusing, bronkhitis, asma, silicosis, hepatitis; Hipertensi, sakit jantung, sakit lambung, tidak napsu makan; Rematik;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Badan buah. Setelah dikumpulkan, dicuci lalu dijemur.

KEGUNAAN:
- Badan terasa lemah (Neurasthenia), pusing.
- Rasa lemah akibat sakit lama.
- Sukar tidur (insomnia).
- Bronkhitis kronis, asthma, silicosis.
- Hepatitis.
- Tekanan darah tinggi.
- Sakit jantung koroner (Coronary heart disease).
- Kolesterol tinggi (hipercholesterolemia).
- Sakit lambung (gastritis).
- Tidak napsu makan (anoreksia).
- Rematik sendi (Rheumatic arthritis).
- Menunda ketuaan.

PEMAKAIAN:

Untuk minum: 3-15 g, rebus.

Pemakaian luar. Digunakan untuk pilek (Rhinitis).

CARA PEMAKAIAN:

1. Neurasthenia, sukar tidur, mimpi berlebihan: 3-10 g jamur kayu direbus, minum.

2. Hepatitis kronis, sesak napas (asma bronkhial): 1-2 g jamur kayu dibuat bubuk, seduh dengan air panas, minum setelah dingin. Lakukan 3 kali sehari.

3. Manguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh: Rebus 15 g ling zhi dengan 4 gelas air bersih dalam periuk tanah sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan airnya ditambahkan 1 sendok makan madu. Aduk sampai rata, minum. Sehari 2 kali, tiap kali minum sebanyak 1 gelas.

CATATAN :

Ling-zhi adalah jamur yang dijual di toko obat dengan berbagai macam kemasan berupa potongan-potongan jamur atau yang sudah diolah seperti kapsul, tablet, sirop, tincture atau suntikan.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

Rasanya manis sedikit pahit, hangat, tidak beracun. Menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung, aphrodisiak, menambah napsu makan (stomakik), penenang (sedatif, obat batuk (antitusif dan menghilangkan sesak (anti-asthmatic).

KANDUNGAN KIMIA:

Ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease, protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase dan saccharida, serta beberapa macam mineral seperti natrium (Na), calcium (Ca), zinc (Zn), copper (Co) dan mangan (Mn).


Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Buni-wuni : Buah mencegah, mengatasi Hipertensi

Buah Buni   (Antidesma bunius (L.) Spreng.)


Sinonim :
Familia : Euphorbiaceae Uraian : Pohon buah, tinggi 15-30 m. Pohon berbatang sedang ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, di Jawa tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.400 m dpi. Daun tunggal, bertangkai pendek, bentuknya. bulat telur sungsang sampai lanset, panjang 9-25 cm, tepi rata agak bergelombang, ujung meruncing, pangkal tumpul. Daun muda warnanya hijau muda, setelah tua menjadi hijau tua. Buni berumah dua, bunga dalam tandan, keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, biia masak menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk berbentuk jala. Daun muda rasanya sedikit asam, dapat disayur atau dimakan mentah sebagai lalab. Buah muda dirujak dengan buah lain, sedang yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan brandi, dibuat selai atau sirop. Daunnya oteh pembuat jamu disebut mojar, biasa dipakai untuk campuran ramuan jamu kesehatan. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.

Nama Lokal :
Barune, huni, h. gedeh, h. wera (Sunda), wuni (Jawa); Burneh (Madura), buni, katakuti, kutikata (Maluku); Bune tedong (Makasar); U ye cah (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Kurang darah, darah kotor, Hipertensi, Jantung berdebar, Batuk; Ganguan pencernaan, Sifilis, Kencing nanah;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Daun, ranting dan buah.

KEGUNAAN.,
- Kurang darah, darah kotor.
- Tekanan darah tinggi.
- Jantung berdebar.
- Batuk, gangguan pencernaan.
- Sifilis, kencing nanah.

PEMAKAIAN:

Untuk minum: 3G-50 buah masak atau 15-30 9 daun, rebus.

Pemakaian luar.
Daun dicuci bersih lalu digiling halus, bubuhkan pada luka sifilis atau bisul pada anak-anak.

CARA PEMAKAIAN:

1. Darah tinggi :

Buah buni yang telah masak sebanyak 30 butir dicuci bersih. Kunyah sampai halus, bijinya dibuang dan daging buahnya ditelan. Segera minum air hangat 1 cangkir. Lakukan 2-3 kali sehari.

2. Jantung berdebar.
Buah buni yang telah masak sebanyak 25 buah, daun muda kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) sebanyak 6 lembar, daun sembung (Blumea balsam itera L.) sebanyak 10 tembar, kayu manis seukuran 1 jari, jahe sebesar 1/2 jari, gula enau 2 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 2 kali, setiap kali 1 gelas.

3. Kurang darah:
Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, asam kawak sebanyak 2 jari, rimpang kunyit seukuran 3/4 jari, dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air minum dan 1 sendok makan madu, aduk sampai merata. Peras dan saring, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. dalam tandan, keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, bila masak menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk berbentuk jala.

4. Sifilis:
Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, daun sambiloto (Andrographis paniculata) sebanyak 50 lembar, daun ngokilo sebanyak 7 lembar, daun paria hutan sebanyak 10 lembar, daun pegagan (Centelia asiatica L.) 10 lembar, batang brotowali (Tinospora crispa L.) seukuran 1 jari, gula enau sebesar 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 4 gelas air bersih, rebus sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

Rasa asam. Peluruh keringat, hilangkan racun, hilangkan haus, meningkatkan sirkulasi darah.

KANDUNGAN KIMIA:

Kulit batang rasanya sepat, mengandung sedikit alkaloida yang beracun.
Daun: Friedelin.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Jagung : mencegah, mengatasi Hipertensi

Jagung (Zea mays L.) 


Sinonim :

Familia : Poaceae (Gramineae). 

Tanaman jagung tidak asing dalam keseharian kita. Jagung sangat berguna dalam mengatasi dan mencegah Hipertensi . Dengan penggunaan yang tepat akan sangat berguna bagi tubuh kita.
Pembahasan lebih detail mari kita lihat di sini

Ginjean : tanaman mencegah, mengobati Hipertensi

Ginjean (Leonurus sibiricus L.)


Sinonim : = L. artemisia (Lour.) S.YHU. = L. heterophyllus, Sweet.

Familia : Labiatae .

Uraian :

Herba ini tumbuh liar di pinggiran kota, sepanjang aliran air, di semak-semak, kadang ditanam di kebun. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 2.000 m dpi. Terna semusim, tumbuh tegak, berambut, tinggi 60-100 cm. Batang berongga, beralur, beruas, bercabang, warnanya hijau. Daun tunggal, bentuk menjari, tepi bergerigi, ujung dan pangkalnya runcing, panjang 4-12 cm, lebar 5-14 cm, letak berhadapan bersilang, warnanya hijau. Bunga tersusun dalam karangan semu yang terdapat pada ketiak daun. Kelopak bergigi tajam, warnanya putih atau lembayung. Buahnya buah kotak, beruang 2- 4, coklat kehitaman. Biji berbentuk segitiga, kecil, warnanya hitam. Akarnya akar tunggang. Yang dimaksud dengan herba leonuri atau I mu cao dan dikenal juga dengan nama chongwei adalah tanaman yang berkhasiat sama dari tanaman yang bernama L.sibiricus, L.heterophyllus, L.artemisia atau L. turkestanicus V.Krecz.et Kuprian.

Nama Lokal :

Padang derman, dendereman (Sunda), seranting (Sumatera). ; Ginjean, ginjeran (Jawa). gofu hairan roriha (Ternate), ; Laranga kohori (Tidore).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Haid tidak teratur, radang ginjal, bengkak, kencing berdarah; Rabun senja, radang mata, hipertensi, keputihan, terlambat haid;


Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Seluruh tanaman atau buah, pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.

KEGUNAAN:

Seluruh herba:
- Haid tidak teratur (Menstrual irregularities).
- Tidak datang haid (amenorrhea).
- Nyeri sewaktu haid (dysmenorrhea), Haid terlalu banyak.
- Menghilangkan gumpalan darah setelah melahirkan (Post-parturn haematoma)
- Radang ginjal (nephritis).
- Bengkak (edema).
- Kencing sedikit (oliguria), kencing berdarah (hematuria).
- Badan terasa lemah (General weakness).
- Tidak subur (infertility) pada wanita.
- Rabun senja, radang mata (conjunctivitis).
- Darah tinggi. Pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis).

Biji:
- Tekanan darah tinggi.
- Keputihan.
- Terlambat haid.

PEMAKAIAN:

Untuk minum: Seluruh tanaman: 1-30 g, biji: 5-15 g, rebus.
Pemakaian luar: Herba segar setelah dicuci bersih 1alu digiling halus, atau yang telah dijadikan bubuk, dibubuhkan pada borok dan radang kulit bernanah.

CARA PEMAKAIAN:

1. Haid tidak teratur, nyeri sewaktu haid, Peranakan (uterus) tidak mengecil sempurna setelah malahirkan atau setelah dikuret (currattage): Ginjean dan Millettia reticulata masing-masing 60 g, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan gula merah secukupnya lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 x 3/4 gelas.

2. Haid tidak teratur, darah haid berlebihan, perdarahan setelah melahirkan, Peranakan tidak mengecil sempurna setelah melahirkan: 15-20 g ginjean dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 2 x 3/4 gelas.

3. Nyeri haid: 20 g ginlean kering dan 10 g Corydalis ambigua (yen hu so) kering direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas.Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 x 3/4 gelas. Minum selama haid.

4. Radang ginjal akut (Glomerulonephritis akut) dan bengkak: 180-240 g ginjean segar setelah dicuci bersih lalu direbus dengan 700 cc air bersih sampai tersisa 300 cc. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 x 1 1/2 gelas.

5. Badan terasa lemah dan tidak subur pada wanita: 30-60 g ginjean segar dicuci bersih, rebus dengan telur atau ayam. Setelah dingin dimakan.

6. Peluruh haid: 10 g serbuk biji ginjean diseduh dengan 1 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu lalu diaduk sampai merata. Setelah dingin diminum sekaligus.

CATATAN : 

- Herba leonuri tidak beracun, pemakaian lama lidak menimbulkan efek samping.
- Buah beracun. Pemakaian sebanyak 30 gram dapat menyebabkan keracunan dalam 4-6 jam. 

Tanda-tanda keracunan akan timbul dalam 12-48 jam setelah total pemakaian sebanyak 60-140 gram. - Gejala keracunan buah: 
Rasa lemah seluruh badan, kaki sukar digerakkan, rasa kering dan rasa sesak di dada. Pada kasus yang sangat berat tampak keringat sangat banyak dan lemah tak berdaya.

- Wanita hamil dilarang memakai tanaman obat ini.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

Herba: Pahit, pedas, sejuk. Melancarkan sirkulasi, membuat haid menjadi teratur, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan dan menciutkan rahim.

Buah : Manis, sejuk, beracun. Biji: Manis, pedas. Memperbaiki penglihatan, peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), melebarkan pembuluh darah (vasodilator).

KANDUNGAN KIMIA:

1. L.sibiricus: Leonurine, stachydrine, leonuridine, leonurinine, rutin, benzoic acid, lauric acid, linolenic acid, oleic acid, arginine, 4-guanidino-1-butanol, 4-guanidinobutytic acid, sterol, stachyose, vitamin A dan potassium chloride.

2. L.heterophyllus: Leonurine A, leonurine B, stachydrine, lauric acid, oleic acid. Buah (Leonuri fructus): Mengandung leonurinine C10 HI4 O3 N2, alkaloid I,II dan Ill, oleic acid, linoleic acid dan vitamin A.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Bawang putih : mencegah, mengatasi Hipertensi

Bawang Putih (Allium sativum, Linn.)


Sinonim :

Familia : Liliaceae

Uraian :

Bawang putih (allium sativum) termasuk genus afflum atau di Indonesia lazim disebut bawang putih. Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -75 em, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih. Bawang putih yang semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di Indonesia, jenis tertentu dibudidayakan di dataran rendah. Bawang putih berkembang baik pada ketinggian tanah berkisar 200-250 meter di atas permukaan laut.

1. Syarat Tumbuh

a. Iklim • Ketinggian tempat : 600 m - 1.200 m di atas permukaan laut • Curah hujan tahunan : 800 mm - 2.000 mm/tahun • Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 7 bulan • Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 6 bulan • Suhu udara : 150 C - 200 C • Kelembapan : tinggi • Penyinaran : sedang b. Tanah • Jenis : gromosol (ultisol). • Tekstur : lempung berpasir (gembur) • Drainase : baik • Kedalaman air tanah : 50 cm - 150 cm dari permukaan tanah • Kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah • Kemasaman (pH) : 6 - 6,8 • Kesuburan : tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah • Buatkan selokan atau parit dengan lebar 30 cm - 40 cm, dalam 30 cm - 60 cm. Tanah galian digunakan untuk bedengan selebar 60 cm - 100 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan, lalu dicangkul sedalam 15 cm - 30 cm. • Setelah 10 hari - 15 hari dicangkul kembali hingga membentuk gumpalan halus, kemudian diberi pupuk kandang 10 ton - 15 ton/hektar. • Sehari sebelum tanam, bedengan dibasahi.

b. Persiapan Bibit • Bibit berasal dari tanaman cukup tua (85 hari - 135 hari), sehat dan tidak cacat. • Bibit disimpan dalam ruangan kering sekitar 5 bulan - 8 bulan digantung pada para-para. • Siang untuk bibit berasal dari umbi yang beratnya 5 g - 7,5 g/umbi.

c. Penanaman • Buatkan lubang tanam sedalam 3 cm - 4 cm dengan tugal. • Tancapkan bibit dengan posisi tegak lurus, ujung siung di atas dan ¾ bagian siung tertanam dalam tanah. • Taburkan tanah halus dan tutup merata dengan jerami setelah 3 cm. • Jarak tanam 10 cm x 10 cm atau 15 cm x 10 cm 

Nama Lokal :
Garlic (Inggris), Bawang Putih (Indonesia), Bawang (Jawa); Bawang Bodas (Sunda), Bawang handak (Lampung); Kasuna (Bali), Lasuna pute (Bugis), Bhabang pote (Madura); Bawa bodudo (Ternate), Kalfeo foleu (Timor);

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Hipertensi, Asma, Batuk, Masuk angin, Sakit kepala, Sakit kuning; Sesak nafas, Busung air, Ambeien, Sembelit, Luka memar, Abses; Luka benda tajam, digigit serangga, Cacingan, Sulit tidur (Insomnia);

Pemanfaatan :

1. Hipertensi
a. Bahan: 3 siung bawang putih,
Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan air secukupnya, Ialu disaring; Cara menggunakan: diminum secara teratur setiap hari.
b . Bahan : 2 siung bawang putih; Cara membuat: bawang putih dipanggang dengan api; Cara menggunakan: dimakan setiap pagi selama 7 hari.

2. Asma, batuk dan masuk angin Baban: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan gula batu secukupnya; Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/disaring; Cara menggunakan: diminum setiap pagi sampai sembuh.

3. Sakit kepala
Bahan: umbi bawang putih; Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus; Cara menggunakan: untuk kompres pada dahi.

4. Sakit kuning, sesak nafas dan busung air
Bahan: 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam Cara membuat : umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih dan diaduk sampai merata, dan disaring; Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan sore.

5. Ambeien
Bahan : umbi bawang putih; Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas untuk diambil airnya; Cara menggunakan: dioleskan di sekitar dubur setiap hari.

6. Sembelit
Bahan: yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya; Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring; Cara menggunakan: diminuni biasa.

7. Luka memar karena tikaman atau pukulan
Bahan: bawang putih dan 1 sendok madu; Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1 sendok madu dan dicampur sampai merata; Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

8. Luka kena benda tajam berkarat
Bahan: umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya; Cara membuat: umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke dalam minyak kelapa dan ditumbuk halus; Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

9. Mempercepat matangnya bengkak abses
Bahan : umbi bawang putih; Cara membuat: umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat, kemudian ditumbuk halus; Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian yang bengkak.

10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri
Bahan: umbi bawang putih; Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus; Cara menggunakan: ditempelkan pada baglan yang kemasukan serpihan kaca, kayu atau duri.

11. Sengatan serangga Bahan: umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya; Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata; Cara menggunakan: dioleskan ada bagian tubuh yang disengat serangga.

12. Mengusir cacing kremi dan cacing perut
Baban: beberapa siung bawang push; Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih; Cara menggunakan: dimakan langsung.

13. Sulit tidur (insomnia)
Bahan: beberapa slung bawang putih; Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih; Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur.

Komposisi :

KANDUNGAN KIMIA :

Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung : - protein sebesar 4,5 gram. - lemak 0,20 gram, - hidrat arang 23, 1 0 gram, - vitamin B 1 0,22 miligram, - vitamin C 1 5 miligram, - kalori 95 kalori, - posfor 134 miligram, - kalsium 42 miligrain. - besi 1 miligram dan - air 71 gram. Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Cincau : Tanaman mencegah, mengatasi Hipertensi

Cincau (Cylea barbata, Miers.)


Sinonim :

Familia : Manispermaceae

Uraian :

Tumbuhan Cincau (Cylea barbata) termasuk tumbuhan berbatang merambat , diameter lingkar batang kecil, kulit batangnya kasap dan berduri. Panjang batangnya mampu mencapai belasan meter dan daunnya berbentuk perisai dengan permukaan dengan permukaan dipenuhi bulu. Bunga tumbuhan ini berwara kuning dengan buah batu berwarna merah mempunyai bentuk lonjong. Tumbuhan ini sering ditemukan di daerah terbuka tepi hutan atau semak belukar, Tetapi ada juga yang dipelihara dan merambat pada semak belukar,. Tetapi ada juga yang dipelihara merambat pada pagar tanaman. Tumbuhan Cincau cocok tumbuh di daerah yang mempunyai ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut. Nama Lokal : Cincau (Indonesia), Camcao, Juju, Kepleng (Jawa); Camcauh, Tahulu (Sunda);

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Diare (Sakit perut), Hipertensi, Demam;

Pemanfaatan :

1. Sakit Perut dan Hipertensi
Bahan: daun cincau secukupnya Cara membuat: daun cincau diremas-remas, dengan air matang, disaring dan dibiarkan beberapa saat sampai berbentuk agar-agar, kemudian ditambah santan kelapa dan pemanis dari gula kelapa. Cara menggunakan: dimakan biasa

2. Demam
Bahan: akar cincau secukupnya Cara membuat: disedu dengan air panas dan disaring Cara menggunakan: diminum biasa

Komposisi :

KANDUNGAN KIMIA : 
Menurut penelitian para ahli, tumbuhan ini mengandung zat sejenis karbohidrat yang mampu menyerap air, sehingga daunnya menjadi padat. Apabila segenggam daun cincau diremas-remas dengan satu rantang air, akan diperoleh cincau berupa agar-agar seperti dijual di pasar-pasar. Selain mengandung zat karbohidrat , cincau juga mengandung zat lemak dan sebagainya.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Sunday, December 30, 2012

Calingcing : mencegah, mengatasi Hipertensi

Calingcing (Oxalis corniculata Linn.)


Sinonim : Oxalis acetosella, Blanco, Oxalis cornculata, Miq. Oxalis javanica, Bl, Oxalis repens, Thunb.

Familia : Oxalidaceae Uraian : Tumbuhan merayap atau tegak tinggi mencapai 5 - 35 cm, tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab, terbuka maupun yang teduh di sisi jalan atau lapangan rumput.

Di pulau lawa tumbuhan ini terdapat dari pantai sampai pegunungan dengan ketinggian 3.000 meter diatas permukaan laut. Mempunyai batang lunak dan bercabang-cabang. Daunnya majemuk menjari tiga yang anak daunnya berbentuk jantung dengan warna hijau muda. Bunga keluar dari ketiak daun, berwarna kuning berbentuk payung kecil-kecil. Buah berupa kotak lonjong, tegak, bagian ujungnya seperti paruh, bila sudah masak berwarna coklat merah yang pecah bila disentuh.

Nama Lokal : Calincing (Indonesia, Jawa), Mala-mala (Maluku); Rempi, semanggen, semanggi gunung, cembicenan (Jawa); Daun asam kecil lela, semanggi (Sumatra); Cu jiang cao (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Demam, Flu, Hepatitis, Diare, Infeksi saluran kencing, Hipertensi; Kelemahan badan (Neurasthenia), Menghentikan Pendarahan ; Peluruh haid;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI :

Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.

KEGUNAAN :


1. Demam, flu
2. Hepatitis, diare.
3. Infeksi saluran kencing.
4. Tekanan darah tinggi (Hipertensi).
5. Kekemahan badan ( Neurasthenia).
6. Menghentikan perdarahan.
7. Peluruh haid PEMAKAIAN : 30 - 60 gr, direbus, minum.

PEMAKAIAN LUAR :
1. Luka, koreng, gigitan serangga, biang keringat, eczema, luka bakar, bisul: Tanaman segar dilumatkan, dipakai pada bagian badan yang ada kelainan.
2. Seduhan tumbuhan herba segar dipakai untuk obat kumur pada radang mulut, menghilangkan bau mulut.
3. Obat bisul: herba segar dilumatkan, ditambah gula merah, tempelkan ke tempat yang bisul.

 CARA PEMAKAIAN :

1. Hepatitis kronis: 30 gr. - 40 gr. direbus, untuk 2 kali minum.

2. Seduhan daun untuk mengobati sakit perut (diare), sariawan.

3. Menghentikan perdarahan: Tumbuhan segar ditumbuk, kemudian diperas, airnya dicampur dengan madu secukupnya, minum.

4. Peluruh haid: Daun dianginkan sampai kering (bukan dijemur), kemudian digiling menjadi bubuk. 9 gr. bubuk ditambah 1 sloki arak putih yang sudah dihangatkan, diminum sebelum makan pagi. 5. Batu saluran kencing : 60 gr. herba segar ditambah 60 gr. arak manis, dipanaskan menjadi setengahnya. Sehari 3 x 1/3 bagian.

CATATAN:

Dalam jumlah banyak, asam oksalat bersifat-racun.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa asam, sejuk. Menurunkan panas, menetralisir racun, antibiotik, anti-inflamasi, penenang, menurunkan tekanan darah.

KANDUNGAN KIMIA :
Asam oksalat.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Bungur : mencegah, mengatasi Hipertensi

Bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.)


Sinonim : L. reginae Roxb., L. flos-reginae Retz., L. loudoni T. & B., Adanzbea glabra Lamk. Familia : lythraceae. 

Untuk mengatasi hepertensi dapat memanfaatkan Bungur sebagai alternatif pilihan, untuk lebih jelasnya marilah kita lihat keterangan disini .